Selasa, 08 Juni 2010

Sekolah SMAku, SMAN 2 Probolinggo, Sekolah Teladan Dalam Hal Pelestarian Alam





Berhasil mempertahankan penghargaan Adiwiyata tingkat nasional empat tahun berturut-turut, tahun ini SMA Negeri 2 Kota Probolinggo bakal menuju Adiwiyata Mandiri. Jika diibaratkan penghargaan Adipura (kota dan kabupaten), Adiwiyata Mandiri ini sama halnya dengan Adipura Kencana.

Kemarin (6/3) pagi, tim penilai datang ke SMAN 2 melakukan evaluasi penilaian kepada sekolah Adiwiyata tersebut. SMAN 2 merupakan satu-satunya sekolah di kota ini yang maju ke Adiwiyata Mandiri. Sejumlah sekolah Adiwiyata lainnya masih belum karena belum mendapat Adiwiyata selama empat tahun berturut-turut.

Dua orang tim penilai adalah Dini Margono dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Rully Prayoga dari Jaringan Pendidikan Lingkungan (JPL) Jakarta. "Penilaiannya tidak jauh berbeda dengan penilaian Adiwiyata, ya meliputi perkembangan kebijakan sekolah serta implementasinya Adiwiyata selama ini di SMAN 2," kata Koordinator Adiwiyata Kota Probolinggo Fitriawati.

Tim juga menilai bagaimana cara sekolah mempertahankan Adiwiyata dengan mempunyai program sekolah binaan. Selama ini SMAN 2 sudah punya banyak sekolah binaan Adiwiyata di tingkat kota dan SMPN 1 Sumberasih Kabupaten Probolinggo.

Fitriawati melihat sejauh ini perkembangan Adiwiyata di sekolah itu sangat baik dan siap menuju Adiwiyata Mandiri. "Mempertahankan Adiwiyata memang tidak mudah harus disertai komitmen di internal sekolah itu sendiri. Di SMAN 2 semua sistem Adiwiyata masih terus berjalan," jelasnya saat ditemui di SMAN 2, pagi kemarin.

Koordinator Tim Adiwiyata Jatim dari Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jatim Wiwik Esti menginformasikan di Jatim ada 9 sekolah menuju Adiwiyata Mandiri. Kota Malang ada tiga sekolah SD Tanjung Sekar, SMPN 5 dan SMAN 5. Kota Probolinggo SMAN 2, Surabaya SDK St Theresia, Kabupaten Mojokerto ada dua SDN Sumbersono dan SMAN Dlangu, Kabupaten Gresik SMAN Gresik dan SMPN 1 Sukodono Lumajang.

"Total se Indonesia ada 30 calon sekolah Adiwiyata Mandiri, 9 diantaranya berasal dari sekolah di Jawa Timur," ujar Wiwik kepada Radar Bromo. Menurutnya, tim Adiwiyata Jatim selama ini bersifat pembinaan dan fasilitas untuk pengembangan sekolah Adiwiyata.

Adiwiyata Mandiri merupakan thropy emas untuk sekolah Adiwiyata Mandiri dari presiden bagi sekolah yang tiga tahun berturut-turut telah menunjukkan perkembangan kinerja empat indikator Adiwiyata secara konsisten. Indikator yang dimaksud adalah pengembangan kebijakan sekolah, pengembangan lingkungan hidup, kegiatan partisipatif dan pengembangan kegiatan sarana dan prasarana.

"Saya rasa, setelah kami melihat sangat bagus. Namanya juga Adiwiyata Mandiri jadi semakin lama harus semakin dewasa. Meskipun ada perubahan kepala sekolah tapi semua komitmen masih tetap berjalan dan tidak ada pengaruhnya sama sekali. Ke depannya kami berharap bahwa makna Adiwiyata bukanlah sebuah kompetisi tetapi sudah menjadi budaya. Reward tetap harus diberikan," tuturnya. Sumber : Jawa Pos , tanggal 7 Maret 2010

Tulisan Pertamaku

Alhamdulillah, blog saya sudah jadi pada tanggal 8 Juni 2010 dibantu oleh kang adit, buat pengunjung silakan menikmati.............. moga tulisan-tulisan ke depan dapat menambah manfaat minimal dapat pengetahuan baru ^_^